Yogyakarta — Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga menyelenggarakan kuliah umum bersama Prof. Ayman Shihadeh dari SOAS University of London pada Rabu 12 November 2025, yang memaparkan dinamika dan perkembangan Islamic Studies di Inggris.
Dalam kuliah umum bertemakan "The Teaching of Islam in UK Higher Educaation", Prof. Shihadeh menjelaskan bahwa kajian Islam di Inggris memiliki sejarah panjang yang berakar pada tradisi orientalisme.
Pada masa kolonial, institusi seperti SOAS didirikan untuk mendukung kepentingan Imperium Inggris, namun seiring berjalannya waktu, lembaga tersebut justru berkembang menjadi pusat kritik terhadap pendekatan orientalis dan warisan kolonial itu sendiri.
Dalam pemaparannya, Prof. Ayman juga menyoroti perubahan besar yang terjadi pada era pasca serangan 11 September dan bom London 2005, ketika Islam menjadi isu global yang sarat kecurigaan. Dalam situasi tersebut, seorang Menteri Pendidikan Inggris bahkan menuduh bahwa cara Islam diajarkan di universitas dapat memicu ekstremisme.
Menanggapi tekanan semacam itu, para akademisi—termasuk Prof. Ayman—menginisiasi serangkaian workshop untuk mengevaluasi keadaan Islamic Studies, menyusun respons akademik, serta memastikan bahwa disiplin ini tidak terdistorsi oleh tekanan politik maupun opini publik.
Lebih jauh, ia menjelaskan bahwa Islamic Studies bukanlah satu disiplin tunggal, melainkan bidang yang terfragmentasi dan multidisipliner, diajarkan di berbagai departemen seperti sejarah, antropologi, hingga teologi. Keragaman pendekatan ini menciptakan dinamika intelektual sekaligus tantangan metodologis bagi para pengkaji Islam di Inggris.
Penandatanganan MoU
Selain kuliah umum, kunjungan Prof. Shihadeh juga bertepatan dengan agenda penting, yaitu penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara UIN Sunan Kalijaga, Pusat Pembiayaan Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan (Puspenma) Kementerian Agama RI, dan SOAS University of London.
MoU ini mencakup kerja sama dalam pengembangan penelitian, kolaborasi akademik, serta pertukaran keahlian. Kerja sama tersebut diharapkan membuka peluang mobilitas dosen, staf, dan mahasiswa; penyelenggaraan penelitian kolaboratif; serta kegiatan ilmiah bersama yang dapat mengangkat kajian Islam Indonesia ke tingkat global.
Direktur Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga, Prof. Dr. Moch. Nur Ichwan, S.Ag., M.A., menyampaikan apresiasi atas kehadiran Prof. Shihadeh ke Pascasarjana.
Ia menegaskan kerjasama yang terjalin dengan SOAS University merupakan langkah strategis dalam memperkuat orientasi internasional Pascasarjana.
"Refleksi beliau akan sangat berharga bagi kita, terutama ketika kita terus merumuskan kembali studi Islam di Indonesia dan Asia Tenggara dalam wacana akademik global," ujarnya.
Melalui kerja sama ini, ia berharap cakrawala akademik semakin berkembang dan kolaborasi dalam pengembangan studi Islam dapat terbangun dengan lebih kuat, kritis, dan relevan secara sosial.
"Kami berharap sesi hari ini tidak hanya memperluas wawasan akademik kita, tetapi juga mendorong kolaborasi mendalam antara UIN Sunan Kalijaga dan SOAS University of London, serta dengan Puspenma Kementerian Agama, dalam mengembangkan studi Islam yang memiliki ketajaman akademik sekaligus relevansi sosial," tuturnya.