Pada 15 September 2024, dua mahasiswa UIN Sunan Kalijaga akan berangkat menuju Leuven, Belgia, dan melakukan penelitian di negara penghasil cokelat tersebut. Keberangkatan ini dibiayai oleh Erasmus+ dan merupakan bentuk kerjasama antara Katholieke Universiteit Leuven (KU Leuven) dan UIN Sunan Kalijaga.

Mahasiswa yang akan berangkat adalah Auliya Lathifah (Fakultas Pascasarjana) dan Imaro Sidqi (Fakultas Syariah dan Hukum). Setiap mahasiswa akan melakukan penelitian sesuai dengan konsentrasi studi mereka dan dibimbing oleh Dr. Umar Ryad, profesor di bidang Studi Arab dan Islam. Jangka waktu penelitian ini adalah satu semester, yaitu dari September 2024 hingga Januari 2025.

Kerjasama antara dua universitas ternama ini terjalin atas inisiatif dari Rektor UIN Sunan Kalijaga, yaitu Prof. Noorhaidi. Beliau juga berperan sebagai penanggung jawab dari universitas asal (UIN Sunan Kalijaga) atas keberangkatan dua mahasiswa terpilih. Prof. Noorhaidi melakukan seleksi pada para mahasiswa berdasarkan proposal penelitian yang diajukan setiap mahasiswa dan kemampuan Bahasa Inggris yang dibuktikan dengan nilai TOEFL minimal 550.

Ada setidaknya dua hasil yang diharapkan dari kerjasama ini. Pertama, menguatnya kolaborasi akademis antara dua universitas dan dua negara dengan latar belakang yang berbeda sehingga menciptakan hasil penelitian yang kaya sudut pandang dan perspektif akademis. Kedua, memberikan pengalaman riset dan pengayaan perspektif kepada mahasiswa UIN Sunan Kalijaga di negara lain untuk memahami isu dan fenomena religius dan sosial yang belum tentu terjadi di Indonesia sehingga meningkatkan kepekaan dalam hal sosial, religius, dan akademis mahasiswa-mahasiswa tersebut.