Dilihat 0 Kali

001_662_WhatsApp Image 2025-04-28 at 14.02.47.jpeg

Selasa, 29 April 2025 14:53:00 WIB

Bedah Buku "Suara Demokrasi Dari Akar Rumput": Problematika, Praktik Baik, dan Peta Jalan Demokrasi di DIY

Yogyakarta – Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta bersama Yayasan LKiS menggelar acara bedah buku bertajuk "Suara Demokrasi Dari Akar Rumput: Problematika, Praktik Baik, dan Peta Jalan Demokrasi di DIY" pada Senin, 28 April 2025. Acara ini dimulai pukul 09.00 WIB di lantai 3 Perpustakaan Pascasarjana dan disambut antusias oleh mahasiswa, dosen, serta pegiat masyarakat sipil yang memenuhi ruangan diskusi.

Acara secara resmi dibuka oleh Direktur Pascasarjana Prof. Dr. Moch. Nur Ichwan, S.Ag., M.A., yang dalam sambutannya menekankan pentingnya mengarusutamakan narasi demokrasi yang berakar dari pengalaman masyarakat lokal. "Buku ini adalah refleksi penting tentang bagaimana demokrasi tumbuh dari bawah, bukan semata-mata dari struktur negara," ujar Prof. Ichwan.

Turut hadir dalam acara ini dua Ketua Program Studi di lingkungan Pascasarjana, yaitu Najib Kailani, S.Fil., M.A., Ph.D. selaku Kaprodi Magister Interdisciplinary Islamic Studies (IIS) dan Dr. Munirul Ikhwan selaku Kaprodi Doktor Studi Islam. Kehadiran pimpinan akademik ini menunjukkan dukungan forum akademik di lingkungan Pascasarjana.

Dua Pemateri utama dihadirkan, yakni Heronimus Heron (JAMPILKIM) dan Yogi Zul Fadhli (Suarakala), yang memaparkan kajian akademis dalam buku tersebut. Diskusi menjadi semakin menarik dengan kehadiran pembahas Dr. Nina Mariani Noor, SS, MA. dan Dr. Moh Mufid, Lc., M.H.I., yang memberikan ulasan kritis.

Acara dipandu  oleh Naomi Ainun Hasanah, S.Pd., yang berperan sebagai host talk show. Mahasiswa menunjukkan antusiasme tinggi, tidak hanya melalui pertanyaan-pertanyaan kritis yang diajukan dalam sesi diskusi, tetapi juga dengan aktif berdialog di luar forum resmi.

Buku Suara Demokrasi Dari Akar Rumput adalah hasil kolaborasi para aktivis, peneliti, dan akademisi yang selama ini aktif dalam penguatan demokrasi di level lokal. Buku ini menjadi bagian penting dalam membangun narasi alternatif atas praktik demokrasi yang lebih kontekstual dan inklusif.