Stadium General Seksualitas dalam Masyarakat Muslim Indonesia

Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga menyelenggarakan Kuliah Umum "Seksualitas dalam Masyarakat Muslim Indonesia Kontemporer" pada hariRabu, 27 Oktober 2021 pukul 10.30 hingga 12.30 WIB. Kuliah Umum ini dimoderatori oleh Dr. Ita Rodiah, M.Hum (Dosen Pascasarjana UIN Sunan KalijagaYogyakarta) denganmengundang dua narasumber, Dr. Nur Rofi'ah, Bil.Uzm (Pascasarjana Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur'an Jakarta) dan Dr. Moch. Nur Ichwan, M.A (Dosen Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta).

Berbicara mengenai seksualitas, jika kita bidik dari batasan pengertiannya saja, tidak cukup sederhana untuk langsung bisa kita tangkap dan pahami. Apalagi ketika terjadi persetubuhan terma antara sexuality dan society. Tentunya terdapat banyak hal terkait discourse tersebut yang tidak bisa kita pisahkan seperti gender, seksisme, seksualitas & agama, jenis kelamin, stereotipe terkait jenis kelamin, kejahatan seksual, industry seks, pelecehan seksual (anak & dewasa), kontrasepsi hormonal, objektifikasi seksual, tes keperawanan, seksualitas anak, seksualitas manusia, skandal seks dan sederet lainnya. Hal ini menandakan bahwa sexuality in/and society bukan merupakan discourse yang sederhana.

Mengapa tidak sederhana? Karena kedua terma tersebut mau ataupun tidak mau harus bersinggungan dengan budaya, social inequality, kesehatan, policy, bahkan agama sehingga kita membutuhkan analisis tertentu untuk bisa memahami sexuality pada masa kontemporer ini. Kita membutuhkan semacam alternatif pemikiran yang mampu mengurai discourse tersebut, agama boleh jadi mampu meng-influence seksualitas melalui dorma/doktrinnya sbg sumber moral (source of moral).

Lantas, muncul pertanyaan, Bagaimana religous value khususnya Islamic value/view menterjemahkan pikiran, perasaan, ketertarikan bahkan perilaku seksual (yang termanifest dalam term sexuality/sexual orientation/ the sexual habits & desires of a person) yang terjadi dalam masyarakat Muslim di Indonesia pada masa kontemporer ini? dan Bagaimana kita mengambil posisi dan menempatkan diri ketika melihat beberapa orang diantara kita mengalami diskriminasi karena sexuality mereka? Seperti orientasi seksual, identitas gender, atau aktivitas seksual yang tidak sah (melanggar hukum, melanggar agama dll)

Hingga selesainya acara, kuliah umum berlangsung lancar dan interaktif antara narasumber dengan audiens.