Yogyakarta – Tiga universitas di Yogyakarta, yakni Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW), menggelar rapat rutin Indonesian Consortium for Religious Studies (ICRS) di ruang rapat Direktur Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, pada Rabu, 1 Oktober 2025.
Rapat tersebut bertujuan untuk menggagas struktur baru pengelolaan pendidikan dan riset yang dapat merepresentasikan karakter ICRS, sehingga dapat diadopsi dalam sistem pembelajaran di masing-masing universitas mitra.
Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan dari ICRS, Program Studi Islam Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga, Program Studi Agama dan Lintas Budaya (IRS) UGM, serta Program Doktor Teologi UKDW.
Sebagai informasi, Indonesian Consortium for Religious Studies (ICRS) merupakan konsorsium tiga universitas di Yogyakarta—UIN Sunan Kalijaga, UGM, dan UKDW—yang didirikan pada tahun 2006.
Program doktor di ICRS menawarkan beragam bidang spesialisasi dalam studi agama dengan pendekatan interdisipliner yang menggabungkan keahlian dari ketiga universitas tersebut.
Program ini dijalankan melalui Program Doktor Studi Islam UIN Sunan Kalijaga, Sekolah Pascasarjana UGM, dan Program Doktor Teologi UKDW. Calon mahasiswa dapat mendaftar melalui salah satu dari tiga universitas mitra tersebut dan memperoleh dukungan serta fasilitas yang sama dari ICRS.
Dalam struktur ICRS, Program Doktor Studi Islam UIN Sunan Kalijaga berfokus pada pendekatan interdisipliner terhadap studi Islam. Program ini memberikan pelatihan akademik tingkat lanjut melalui salah satu klaster penelitian utamanya, yaitu Islamic Thought and Muslim Societies (ITMS).
Dirancang untuk mengintegrasikan kajian teks-teks Islam dengan perspektif studi agama, ilmu sosial, humaniora, dan studi kawasan, program ini membekali mahasiswa dengan perangkat teoretis dan metodologis yang kuat untuk menganalisis secara kritis pemikiran Islam dan dinamika kehidupan masyarakat Muslim.