Yogyakarta, 10 Juni 2025 – Pada Selasa pagi, 10 Juni 2025, di Aula Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga, Hidayatu Munawaroh, seorang mahasiswa Pascasarjana Program Studi Islam bidang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUDI), mempresentasikan disertasinya yang menarik dan penuh wawasan.
Disertasi yang diajukan dalam ujian terbuka promosi doktor ini membahas pola pengasuhan anak berambut gimbal di kawasan Dieng, Wonosobo. Presentasi tersebut berlangsung dengan lancar pada pukul 10.00 WIB dan dihadiri oleh sejumlah dosen, peneliti, serta peserta lainnya yang turut serta menyaksikan proses ujian terbuka tersebut.
Dalam disertasinya yang berjudul “Pengasuhan Berbasis Budaya Lokal: Pola Pengasuhan Anak Berambut Gimbal pada Usia Dini di Masyarakat Muslim Dieng, Wonosobo”, Hidayatu Munawaroh mengungkapkan berbagai bentuk dan praktik pengasuhan anak usia dini yang berambut gimbal di lingkungan keluarga Muslim Dieng.
Penting untuk dicatat bahwa dalam masyarakat Dieng, anak-anak yang memiliki ciri khas rambut gimbal sering kali dipandang sebagai individu yang berbeda. Oleh karena itu, pola pengasuhan mereka pun memiliki karakteristik yang unik.
Hidayatu menyoroti bahwa anak-anak berambut gimbal kerap dipandang sebagai anak dengan kebutuhan khusus, bukan karena keterbatasan fisik atau kognitif, melainkan karena nilai spiritual dan simbolik yang dilekatkan oleh masyarakat. Perlakuan khusus ini dikenal dengan istilah “ABK kultural”.
Dalam penelitian ini, Hidayatu menggali lebih dalam bagaimana masyarakat setempat memperlakukan dan mengasuh anak-anak berambut gimbal pada usia dini, serta bagaimana keyakinan dan budaya lokal mempengaruhi cara mereka dibesarkan.
Penelitian yang dilakukan Hidayatu bertujuan untuk mengungkap beberapa hal penting terkait pola pengasuhan anak berambut gimbal di masyarakat Dieng, di antaranya:
- Mengungkap bentuk dan praktik pengasuhan anak usia dini berambut gimbal;
- Mengidentifikasi nilai-nilai budaya lokal dan ajaran Islam yang melandasi praktik tersebut;
- Memahami pandangan masyarakat terhadap anak berambut gimbal sebagai bagian dari anak berkebutuhan khusus (ABK);
- Menelaah relevansi pola pengasuhan berbasis budaya lokal dalam pengembangan kurikulum, pendekatan pembelajaran, dan layanan inklusif di lembaga PAUD.
Penelitian ini menawarkan perspektif baru tentang bagaimana elemen-elemen budaya lokal yang sudah terintegrasi dalam praktik pengasuhan bisa diterapkan dalam sistem pendidikan anak usia dini.
Ia menyimpulkan, bahwa pola pengasuhan berbasis budaya lokal memiliki potensi besar untuk diintegrasikan dalam kurikulum dan layanan inklusif PAUD.
Disertasi ini diuji oleh para dosen ahli dalam bidangnya yang terdiri dari promotor Prof. Dr. H. Mahmud Arif, M.Ag, Dr. Moh. Soehadha, S.Sos., M.Hum. Adapun dewa penguji terdiri dari Prof. Dr. Sigit Purnama, Sp.Pd.I., MPd, Dr. Suhadi Cholil, S.Ag., M.A, Dr. Nina Mariani Noor, S.S., M.A, Dr. Umi Faizah, M.Pd. Para penguji memberikan berbagai pertanyaan kritis dan masukan yang konstruktif untuk pengembangan lebih lanjut dari penelitian ini.