Yogyakarta, 16 Juni 2025 – Mahasiswa Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, Ahmad Saefudin, memaparkan disertasinya dalam ujian terbuka program doktoral pada Senin (16/6/2025) di Aula Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga.
Disertasi yang berjudul “Pendidikan Islam Kaum Minoritas: Identitas, Resiliensi, dan Multikulturalisme Pesantren Syiah di Jepara” ini diajukan sebagai syarat untuk meraih gelar Doktor Studi Islam pada bidang Kependidikan Islam.
Ahmad melakukan penelitian terhadap komunitas Syiah di Jepara, khususnya di Pesantren Darut Taqrib (DATA), yang hidup dalam ruang sosial mayoritas Sunni.
Penelitian ini bertujuan untuk menjawab tiga pertanyaan utama, yang pertama yakni bagaimana identitas Pesantren DATA sebagai lembaga pendidikan Islam minoritas Syiah di Jepara.
Selain itu, juga menjawab bagaimana komunitas Syiah di Jepara mempertahankan eksistensinya, serta bagaimana Pesantren DATA mengaktualisasikan pendidikan multikultural untuk mendukung identitas dan resiliensi sebagai komunitas Islam minoritas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa identitas Syiah di Jepara diperkuat oleh peran Pesantren DATA sebagai tempat kaderisasi santri pecinta Ahl al-Bayt dengan kurikulum khas Syiah.
Namun demikian, dalam praktik keagamaan seperti salat, wudu, dan peringatan Asyura, identitas tersebut kerap melebur dengan tradisi Sunni yang dominan di lingkungan sekitar.
Di sisi lain, identitas kebangsaan ditegaskan melalui penerimaan terhadap Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, serta partisipasi dalam peringatan hari-hari besar nasional dan solidaritas terhadap perjuangan Palestina.
Sidang disertasi terseut berlangsung dengan lancar dengan diuji oleh ahli dalam bidangnya. Tim promotor terdiri atas Prof. Dr. H. Mahmud Arif, M.Ag., dan Dr. H. Karwadi, S.Ag., M.Ag.
Sementara itu, para penguji meliputi Dr. Nina Mariani Noor, S.S., M.A., Dr. Suhadi, S.Ag., M.A., Prof. Dr. H. Raihani, M.Ed., Ph.D., serta Dr. Muhammad Taufik, S.Ag., M.A.