Dilihat 0 Kali

001_249_DSC_6484.JPG
Promosi Doktor

Senin, 21 Juli 2025 09:11:00 WIB

Studi Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Bahas Transformasi Gerakan Salafi dalam Jaringan At-Turots di Yogyakarta

Yogyakarta – Mahasiswa Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga, Muhammad Mufti Al Achsan, memaparkan hasil penelitiannya terkait gerakan Salafi dalam jaringan At-Turots di Yogyakarta.

Penelitian tersebut dipresentasikan dalam ujian terbuka promosi doktor yang digelar di Aula Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga pada Jumat (18/7/2025).

Dalam pemaparannya, Achsan mengulas bagaimana gerakan Salafi mendekati politik dan budaya lokal di Indonesia, serta menelaah sejauh mana transformasi yang terjadi dalam tubuh gerakan tersebut.

Ia menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan kerja lapangan yang dilengkapi data daring. Data lapangan dikumpulkan melalui wawancara mendalam dan percakapan semi-formal dengan sejumlah informan, baik dari kalangan Salafi maupun non-Salafi.

Sementara itu, data daring diperoleh dari kanal media sosial dan platform digital yang digunakan oleh jaringan Salafi.

Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa Salafisme yang diwakili oleh jaringan At-Turots cenderung mengalami pergeseran menuju bentuk yang disebutnya sebagai Post-Salafisme. Hal ini tampak dari pendekatan baru para aktivis gerakan tersebut terhadap politik dan budaya lokal.

Transformasi gerakan Salafi ini mencakup tiga aspek utama: identitas, keterlibatan dalam wacana publik mengenai isu sosial-politik, serta pergeseran dalam orientasi ideologi politik. Penelitian ini juga menyoroti kecenderungan baru gerakan Salafi yang tidak lagi bersikap isolasionis, melainkan mulai membuka diri terhadap partisipasi dalam perdebatan dan aktivitas politik.

Sidang promosi doktor ini dipimpin oleh promotor Prof. Noorhaidi, S.Ag., M.A., M.Phil., Ph.D., serta Dr. Sunarwoto, S.Ag., M.A. Bertindak sebagai tim penguji antara lain Dr. Andri Rosadi, M.Hum., Prof. Dr. Inayah Rohmaniyah, S.Ag., M.Hum., M.A., Prof. Dr. Syamsul Rijal, M.A., Ph.D., dan Dr. Stéphane Lacroix.

Pemaparan Achsan berlangsung lancar dan mendapatkan apresiasi dari para penguji. Dr. Stéphane Lacroix menyebut disertasi tersebut sangat mendetail dan menyarankan agar karya tersebut diterbitkan dalam jurnal ilmiah.