Yogyakarta – Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta menggelar kegiatan Studium General bertajuk “Historiografi
Indonesia dan Islam” yang menghadirkan sejarawan asal Jepang, Prof. Dr.
Yumi Sugahara dari Osaka University, pada Rabu (17/9/2025).
Dalam paparannya, Prof. Yumi mengungkapkan bahwa sejarah
bukanlah sesuatu yang statis, melainkan terus diperbarui oleh kerja para
sejarawan.
“Historiografi itu bukan sesuatu yang tidak akan berubah
tapi akan selalu berubah, nggak hanya di Indonesia saja. Sejarah itu akan
selalu diperbarui oleh sejarawan, tetap harus berkembang, harus ada pandangan
baru,” ujarnya.
Ia menyoroti perkembangan penulisan buku sejarah nasional
Indonesia sejak edisi pertamanya. Pada masa awal, fokus buku
tersebut sangat menekankan proses perjuangan menuju kemerdekaan, namun belum
banyak memberi ruang pada kontribusi Islam. Unsur Islam baru mulai masuk pada
jilid tiga, empat, dan lima. Namun, menurut Yumi, unsur Islam mulai kembali
berkurang di masa yang semakin modern.
Prof. Yumi menambahkan bahwa di Jepang, kajian sejarah Asia
Tenggara, khususnya Indonesia, mulai berkembang sejak tahun 1960-an ketika
situasi politik sudah stabil pasca-Perang Dunia II. Kala itu, fokus utama para
peneliti Jepang adalah memahami proses Indonesia meraih kemerdekaan dan
membentuk negara.
Lebih lanjut, Prof. Dr. Yumi Sugahara memaparkan
pandangannya mengenai dinamika penyebaran Islam di kawasan Asia Tenggara yang berbeda dari kawasan Asia Barat. Ia menilai perlunya pendekatan
lintas wilayah dan lintas disiplin untuk memahami sejarah Islam di Asia
Tenggara secara lebih menyeluruh.
Acara tersebut dibuka oleh Direktur Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga, Prof. Dr. Moch Nur Ichwan. Dalam sambutannya, Prof. Ichwan menyampaikan apresiasi atas kehadiran Prof. Yumi Sugahara. Ia menjelaskan bahwa kuliah umum ini merupakan bagian dari kerja sama panjang antara Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga dan Osaka University yang telah terjalin sejak lama.
Prof. Ichwan mengenang penyelenggaraan student conference beberapa tahun silam, di mana mahasiswa UIN Sunan Kalijaga pernah diundang ke Osaka untuk mempresentasikan penelitian mereka, dan sebaliknya mahasiswa Osaka datang ke Yogyakarta.
Ia mengungkapkan bahwa kerja sama ini tengah dalam proses
perpanjangan perjanjian.
“Saya kira ini kerjasama yang patut kita langgengkan,”
ucapnya.
Sementara itu, Rektor UIN Sunan Kalijaga, Prof. Noorhaidi
Hasan, Ph.D., juga menyampaikan sambutan hangatnya atas kedatangan Prof. Yumi
Sugahara. Ia menyampaikan pentingnya kegiatan akademik berskala internasional
semacam ini dilakukan.
Menurut Prof. Noorhaidi, kuliah umum ini menjadi momentum
untuk memperkuat jejaring kerja sama antarperguruan tinggi. Rektor juga
menyinggung rekam jejak akademik Prof. Yumi, yang disertasinya tentang pahlawan Ahmad Rifa’i Kalisalak pernah meraih penghargaan
disertasi terbaik bidang humaniora di Jepang. Ia menilai penelitian-penelitian
Prof. Yumi telah memperkaya wawasan tentang sejarah intelektual Islam di
Nusantara.
Prof. Noorhaidi mendorong mahasiswa Pascasarjana untuk
meneladani semangat peneliti-peneliti luar negeri yang datang ke Indonesia,
mempelajari manuskrip dan budaya lokal, serta mampu meneliti kawasan dunia lain
secara komparatif.