Dilihat 0 Kali

001_20241009_WhatsApp_Image_2024-10-09_at_15.42.11.jpeg

Kamis, 10 Oktober 2024 01:37:27 WIB

Studium Generale Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga dan BAZNAS: Membangun SDM Amil Zakat yang Unggul untuk Pembangunan Berkelanjutan

Yogyakarta, 8 Oktober 2024 - Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta bekerja sama dengan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) menggelar Studium Generale dengan tema “Membangun SDM Amil BAZNAS dan LAZ yang Memiliki Karakter Unggul untuk Memperkuat Filantropi dan Perzakatan Nasional dalam Mewujudkan Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia”. Acara ini berlangsung di Aula Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga dan dihadiri oleh para amil zakat, terutama penerima beasiswa Cendekia BAZNAS.

Studium generale ini dibuka secara resmi oleh Prof. Dr. Shahiron Syamsuddin, Direktur Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga. Dalam sambutannya, Prof. Shahiron menekankan pentingnya pendidikan dan pengembangan karakter bagi para amil zakat agar mereka dapat berperan aktif dalam meningkatkan kualitas pengelolaan zakat di Indonesia. “Amil zakat yang unggul tidak hanya dituntut untuk memiliki kemampuan teknis dalam manajemen zakat, tetapi juga harus memiliki visi yang luas serta komitmen moral yang kuat untuk mewujudkan keadilan sosial melalui zakat,” ungkapnya. tak hanya itu Dr. Mochamad Sodik, S.Sos, M.Si. selaku wakil rektor juga memberikan sambutan pembukaan.

Kegiatan ini menghadirkan Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., Ketua BAZNAS RI, sebagai narasumber utama. Dalam paparannya, Prof. Noor Achmad menjelaskan peran strategis BAZNAS dan Lembaga Amil Zakat (LAZ) dalam mendorong pembangunan berkelanjutan di Indonesia melalui pengelolaan zakat yang lebih efektif. “Zakat adalah instrumen keuangan Islam yang dapat memberikan kontribusi signifikan bagi pengentasan kemiskinan dan pemerataan ekonomi. Oleh karena itu, para amil zakat harus memiliki kompetensi yang kuat dan integritas yang tinggi dalam mengelola zakat,” ujarnya.

Lebih lanjut, Prof. Noor Achmad menyoroti pentingnya kolaborasi antara BAZNAS, LAZ, dan perguruan tinggi dalam mengembangkan sumber daya manusia (SDM) amil zakat yang unggul. Ia menegaskan bahwa pendidikan menjadi kunci utama dalam menciptakan amil zakat yang berintegritas, profesional, dan memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat. “Kami berharap para penerima beasiswa Cendekia BAZNAS dapat menjadi motor penggerak bagi perbaikan tata kelola zakat di Indonesia, yang pada akhirnya berkontribusi pada pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan,” kata beliau.

Acara ini dihadiri oleh puluhan peserta dari berbagai lembaga amil zakat di Indonesia, termasuk para mahasiswa pascasarjana UIN Sunan Kalijaga yang terlibat aktif dalam diskusi dan tanya jawab seputar pengelolaan zakat dan filantropi. Suasana diskusi berjalan interaktif dengan berbagai pertanyaan yang diajukan peserta terkait tantangan yang dihadapi oleh lembaga zakat di era digital dan globalisasi.

Kegiatan Studium Generale ini menjadi salah satu langkah konkret dalam memperkuat sinergi antara BAZNAS dan lembaga pendidikan tinggi, khususnya dalam mencetak SDM amil zakat yang mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman serta berperan penting dalam mewujudkan filantropi dan perzakatan nasional yang lebih kokoh.