Yogyakarta (9 Oktober 2025) — Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta kembali menyelenggarakan kegiatan Public Lecture bertajuk “From Page to Community: The Intellectual and Social Life of Texts.” Kegiatan yang berlangsung di Aula Pascasarjana ini menghadirkan Dr. Zacky Khairul Umam, dosen Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII), sebagai narasumber utama, dengan Dr. Najib Kailani, S.Fil., M.A., dosen Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga, bertindak sebagai moderator.
Dalam pemaparannya, Dr. Zacky Khairul Umam membahas dinamika peredaran pengetahuan dalam dunia Islam klasik melalui jaringan keilmuan lintas wilayah. Ia menekankan bahwa ide-ide dalam dunia Islam tidak berkembang secara terisolasi, melainkan melalui jaringan sosial, intelektual, dan ekonomi yang saling berinteraksi di berbagai pusat ilmu pengetahuan seperti Baghdad, Cordoba, Damaskus, hingga Nishapur.
Ia juga menjelaskan bahwa manuskrip-manuskrip Islam klasik tidak hanya berisi teks utama (core texts), melainkan juga dilengkapi dengan berbagai anotasi seperti komentar (syarh), catatan marginal, hingga sertifikasi pembacaan (samā‘) dan izin mengajar (ijaza). Hal ini menunjukkan bahwa teks bukanlah entitas statis, melainkan bagian dari kehidupan sosial dan intelektual yang terus bergerak di antara penulis, penyalin, guru, murid, hingga para pedagang buku dan manuskrip. Bahkan ia mengatakan Studi Islam tidak aka nada jika tidak ada studi ini.
Sebagai bagian dari materinya, Dr. Zacky juga menampilkan timeline perkembangan ilmu pengetahuan Islam sejak abad ke-8 hingga masa modern. Ia menggambarkan bagaimana pada abad ke-8 hingga ke-9, ilmu-ilmu keagamaan dan penerjemahan ilmu asing berkembang pesat, dilanjutkan dengan munculnya gerakan penerjemahan, perkembangan ilmu kalam dan falsafah pada abad ke-10, hingga masa keemasan Andalusia dan era pascaklasik. Masa modern, menurutnya, menjadi fase di mana semangat postklasik Islam terus hidup meskipun menghadapi tantangan kolonialisme dan modernitas.
Setelah pemaparan materi, acara dilanjutkan dengan sesi diskusi dan tanya jawab yang berlangsung interaktif. Para peserta, terdiri dari mahasiswa magister dan doktor, dosen, serta peneliti muda, aktif mengajukan pertanyaan seputar filologi.
Kegiatan ini kemudian diakhiri dengan sesi foto bersama antara narasumber, moderator, pimpinan Pascasarjana, dan seluruh peserta yang hadir. Melalui kegiatan ini, Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga menegaskan kembali komitmennya untuk menjadi pusat pengembangan ilmu pengetahuan Islam yang terbuka terhadap dialog akademik lintas bidang, sekaligus berperan aktif dalam menghidupkan kembali tradisi intelektual Islam klasik di tengah tantangan modernitas.