Yogyakarta – Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta menggelar Focus Group Discussion (FGD) Pengembangan Prodi dan Review Kurikulum Prodi Baru, pada Senin (27 Agustus 2025) di Hotel Grand Keisha, Yogyakarta.
Kegiatan ini diikuti oleh Direktur Pascasarjana Prof. Dr. Moch. Nur Ichwan, S.Ag., M.A, Wakil Direktur Pascasarjana Ahmad Rafiq, S.Ag., M.Ag., M.A., Ph.D, para Kaprodi-Sekprodi S2 dan S3, para guru besar, serta para dosen Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga.
Acara ini turut mengundang pula sejumlah dosen dari fakultas lain sebagai pereview kurikulum dan mata kuliah, guna mendapatkan masukan yang relevan sesuai dengan bidang keilmuannya.
Kegiatan ini bertujuan memperkuat arah pengembangan keilmuan serta memastikan kurikulum yang ditawarkan Pascasarjana tetap relevan dengan kebutuhan zaman.
Dalam sesi diskusi, Prof. Masdar Hilmy yang hadir sebagai preview kurikulum, menekankan perlunya membuka ruang dialog lintas bidang agar penyusunan kurikulum mampu menghadirkan perspektif yang lebih kaya.
Ia sepakat bahwa pengembangan substansi keilmuan di Pascasarjana harus tetap bersifat lintas disiplin sebagaimana semangat awal pendirian Pascasarjana.
Dalam kesempatan tersebut, para narasumber juga banyak membahas persoalan teknis pengajaran, mulai dari efektivitas team teaching, penyusunan RPS, hingga pentingnya konsorsium keilmuan untuk menyatukan visi antardosen.
Dosen Pascasarjana Prof. Fatimah, M.A., Ph.D mengusulkan, agar forum konsorsium keilmuan dapat difasilitasi secara rutin, bahkan secara daring, untuk memastikan integrasi dan interkoneksi antar mata kuliah berjalan konsisten.
Dari sisi substansi, beberapa usulan revisi dan pengembangan kurikulum juga menjadi pembahasan dalam FGD tersebut.
Selain itu, peserta FGD juga sepakat bahwa Pascasarjana perlu memperkuat pendekatan inklusif dan lintas iman, memperhatikan kebutuhan mahasiswa non-Muslim, serta menyiapkan kebijakan pembimbingan lintas fakultas untuk memperluas jejaring akademik.
Di akhir kegiatan, para peserta merumuskan langkah strategis untuk menegaskan kekhasan keilmuan prodi Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga.
Beberapa poin penting yang disepakati antara lain: Perlunya konsorsium keilmuan untuk menjaga kesinambungan arah akademik; Penguatan kurikulum interdisipliner yang mengintegrasikan ilmu keislaman, sosial, dan digital; Dorongan peningkatan publikasi akademik dosen dan mahasiswa melalui kelas academic writing; Pengembangan prodi baru yang memiliki identitas kuat dan daya saing nasional.
Melalui kegiatan ini, Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga menegaskan komitmennya untuk menjadi pusat studi Islam yang inklusif, interkonektif, dan responsif terhadap perubahan zaman, sekaligus terus memperbarui diri menghadapi tantangan global dunia akademik.