Yogyakarta — Indonesian Consortium for Religious Studies (ICRS) menyelenggarakan Rapat Majelis Konsorsium (MK) pada Rabu, 19 November 2025, bertempat di Ruang 206 Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Rapat ini digelar untuk membahas dan memfinalisasi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) yang baru sebagai pedoman tata kelola konsorsium ke depan.
Sebagai konsorsium akademik, ICRS merupakan kerja sama tiga perguruan tinggi terkemuka di Yogyakarta, yaitu UIN Sunan Kalijaga, Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW). Kolaborasi ini dibangun untuk memperkuat pengembangan keilmuan lintas agama dan mendorong dialog antartradisi keagamaan melalui riset dan pendidikan tinggi.
Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah perwakilan dari masing-masing institusi anggota konsorsium. Dari Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga, hadir Direktur Pascasarjana Prof. Moch. Nur Ichwan, MA, Ph.D., serta dosen pascasarjana Prof. Dr. Fatimah Husein. Kehadiran para pimpinan dan akademisi ini turut memperkuat komitmen UIN Sunan Kalijaga dalam mendorong penguatan tata kelola dan arah strategis ICRS ke depan.
Saat ini ICRS menyelenggarakan Program Doktor Studi Lintas Agama (Inter-Religious Studies), sebuah program yang mengusung pendekatan multidisipliner dengan menggabungkan perspektif ilmu-ilmu sosial, humaniora, teologi, dan hermeneutika. Program ini menjadi ruang bagi para peneliti dan akademisi untuk memahami isu-isu keberagaman, relasi antarumat beragama, serta dinamika sosial-keagamaan dari sudut pandang yang lebih komprehensif.
Dalam struktur konsorsium, Program Doktor Studi Islam UIN Sunan Kalijaga memainkan peran penting melalui pendekatan interdisipliner dalam studi Islam. Program ini menawarkan pelatihan akademik tingkat lanjut dan difokuskan pada salah satu klaster riset utama ICRS, yakni Islamic Thought and Muslim Societies (ITMS), yang menelaah pemikiran Islam dan perkembangan masyarakat Muslim secara mendalam serta kontekstual.