Dilihat 0 Kali

001_443_DSC_1711.jpg

Rabu, 26 November 2025 11:18:00 WIB

Issaura Dwi Selvi Sukses Meraih Gelar Doktor Usai Teliti Isu “Alternative Masculinity” dalam Profesi Guru PAUD Laki-Laki

Yogyakarta —Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta kembali menggelar Ujian Terbuka Promosi Doktor pada Senin, 24 November 2025, bertempat di Aula Pascasarjana. Dalam sidang terbuka tersebut, Issaura Dwi Selvi (NIM 21300012014) resmi mempresentasikan dan mempertahankan disertasinya yang berjudul “Alternative Masculinity: Fenomena, Potensi, dan Strategi Pembelajaran Guru Laki-Laki dalam Pendidikan Anak Usia Dini.” Disertasi ini diajukan untuk memperoleh gelar Doktor dalam Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini Islam (PAUDI).

Sidang promosi ini dipimpin oleh promotor utama Prof. Dr. Suyadi, MA., bersama promotor pendamping Ro’fah, S.Ag., BSW., MA., Ph.D. Adapun dewan penguji terdiri atas Prof. Dr. Marhumah, M.Pd.Prof. Zulkipli Lessy, S.Ag., S.Pd., BSW., M.Ag., MSW., Ph.D.Sibawaihi, M.Ag., M.A., Ph.D., dan Dr. Fuad Arif Noor, S.Ag., M.Pd. Kehadiran para akademisi senior tersebut menunjukkan bobot penting dari tema yang diangkat promovendus, terutama terkait dinamika peran laki-laki dalam dunia pendidikan anak usia dini di Indonesia.

Dalam paparannya, Issaura menjelaskan bahwa profesi guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga kini masih didominasi perempuan. Stereotip gender yang mengaitkan kegiatan merawat dan pengasuhan dengan perempuan membuat laki-laki kerap dianggap tidak sesuai mengajar di tingkat PAUD. Konteks inilah yang melahirkan berbagai stigma sosial; mulai dari keraguan masyarakat, gaji rendah, hingga anggapan bahwa laki-laki yang mengajar anak usia dini dianggap tidak maskulin atau bertentangan dengan budaya patriarkal.

Disertasi ini menelaah bagaimana guru PAUD laki-laki membangun, menegosiasikan, dan mempraktikkan bentuk maskulinitas alternatif atau alternative masculinity yang lebih sesuai dengan konteks pendidikan anak. Penelitian dilakukan melalui pendekatan kualitatif dengan metode penelitian lapangan (field research). Data dihimpun melalui wawancara mendalam, observasi, Focus Group Discussion (FGD), serta studi dokumentasi. Total, penelitian melibatkan 162 guru PAUD laki-laki dari berbagai wilayah Indonesia yang berperan sebagai responden.

Hasil penelitian menunjukkan tiga temuan utama. Pertama, guru PAUD laki-laki menghadapi stigma sosial, tekanan budaya, dan hambatan struktural, namun tetap mampu membangun identitas profesional yang kuat. Kedua, mereka mengembangkan bentuk alternative masculinity yang adaptif dan tidak patriarkal, dengan mengombinasikan nilai-nilai kepedulian, nurturing, empati, dan ketegasan dalam mendidik anak. Ketiga, strategi pembelajaran yang mereka terapkan mencakup konsep caring masculinityinclusive masculinity, dan hybrid masculinity, yang tidak hanya memperkaya pendekatan pedagogis tetapi juga membuka ruang transformasi sosial menuju pendidikan yang lebih adil, setara, dan responsif terhadap kebutuhan anak.

Di akhir persidangan, dewan penguji memberikan apresiasi atas kontribusi akademik Issaura yang dinilai memperluas cakrawala kajian gender dan pendidikan anak usia dini. Penelitian ini dianggap memberikan perspektif baru mengenai potensi laki-laki sebagai pendidik PAUD sekaligus membuka ruang wacana tentang redefinisi maskulinitas dalam konteks pendidikan.

Dengan selesainya ujian terbuka ini, Issaura Dwi Selvi dinyatakan lulus dan berhak menyandang gelar Doktor dalam bidang Pendidikan Anak Usia Dini Islam (PAUDI). Sidang ditutup dengan ucapan selamat dari para promotor, penguji, serta civitas akademika UIN Sunan Kalijaga