Promosi Doktor Safruroh

Promovendus : Safruroh
Judul Disertasi :
AGAMA DAN PERILAKU KESEHATAN MASYARAKAT:Studi Kasus Praktik Pengobatan dengan Al-Qur’an di Klinik Zarra Medika Singaparna, Tasikmalaya, Jawa Barat
Promosi :
Sabtu, 28 Agustus 2021,
Pukul: 15.00 WIB - Selesai
Zoom Cloud Meeting
Promotor :
Prof. Dr. H. Muhammad, M.Ag.
Dr. Ali Imron, M.S.I.
Penguji :
Ahmad Rafiq, M.Ag., M.A., Ph.D.
Dr. Ahmad Baidowi, M.Si.
H. Muhrisun, M.Ag., MSW., Ph.D.
Prof. Dr. Sekar Aryani, M.A.
Abstraksi :
Kesehatan merupakan salah satu hal paling penting bagi manusia. Oleh karena itu, berbagai fasilitas dan pelayanan yang berkaitan dengan kesehatan muncul, seperti rumah sakit, klinik, dan puskesmas. Berbagai layanan kesehatan tersebut menawarkan jenis pengobatan yang beragam, mulai dari pengobatan dengan menggunakan obat tradisional, dengan obat kimia, hingga dengan menggunakan Al-Qur’an sebagaimana ditawarkan oleh Klinik Zarra Medika Singaparna, Tasikmalaya. Di tengah ragam bentuk pengobatan yang tersedia, masyarakat memiliki kebebasan untuk menentukan pilihannya sendiri sebagai upaya untuk menjaga kesehatan mereka, termasuk pilihannya pada pengobatan dengan Al-Qur’an.
Berdasar kondisi tersebut, disertasi ini memfokuskan pada hal-hal yang melatarbelakangi Klinik Zarra Medika menggunakan Al-Qur’an sebagai media pengobatan, serta motif-motif yang melatarbelakangi pasien Klinik Zarra Medika memilih menggunakan Al-Qur’an sebagai obat untuk penyakit mereka. Untuk mendiskusikan persoalan ini, disertasi ini menggunakan teori kesehatan masyarakat dan teori resepsi dengan pendekatan fenomenologi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pertama, tujuan Klinik Zarra Medika melakukan pengobatan dengan menggunakan Al-Qur’an didasarkan pada keinginan mereka untuk meminimalkan efek yang timbul dari obat- obatan yang dikonsumsi secara terus-menerus oleh pasien-pasien tertentu yang memiliki ketergantungan yang tinggi terhadap obat. Selain itu, media pengobatan dengan Al-Qur’an juga digunakan sebagai salah satu cara agar masyarakat muslim lebih dekat dengan Al-Qur’an.
Kedua, ada banyak motif yang melatarbelakangi pasien memilih pengobatan dengan menggunakan Al-Qur’an. Motif-motif tersebut setidaknya bisa dipetakan ke dalam ada tiga motif, yaitu; 1) motif agama, 2) motif ekonomi, 3) motif alergi terhadap obat-obatan.
Ketiga, secara umum, pasien merespons baik kehadiran Klinik Zarra Medika yang memberikan pelayanan berupa pengobatan dengan menggunakan Al-Qur’an. Hal tersebut dapat dilihat dari tidak adanya konflik antara klinik dengan masyarakat sekitar. Absennya konflik ini tentu tidak lepas dari kondisi sosial, budaya, agama, yang ada di Singaparna, Tasikmalaya, yang kental dengan tradisi pesantren. Meski secara umum para
pasien Klinik Zarra Medika merespons dengan baik praktik pengobatan dengan Al-Qur’an, ada banyak respons berbeda yang ditampilkan oleh para pasien. Semua respons tersebut dapat dipetakan berdasarkan tipologi yang digunakan oleh Farid Esack, yaitu uncritical lover, scholarly lover, dan critical lover.
Secara teoretis, temuan penelitian ini menguatkan pandangan bahwa kehadiran Al-Qur’an direspons secara beragam, terutama oleh kaum muslim. Munculnya ragam respons ini tidak sebatas berkaitan dengan hasil resepsi seseorang terhadap teks itu sendiri berdasarkan pengalamannya masing- masing, namun juga sebagai wujud adanya keleluasaan bagi mereka untuk secara nyata memahami teks tersebut, atau dalam istilah Iser disebut dengan “implied reader” (pembaca yang tersirat).
Kata kunci: Pengobatan, Al-Qur’an, Resepsi, Kesehatan Masyarakat.