PuSAIK Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Turut Andil dalam Konferensi Dialog Antarkota di Bangkok

Dosen dan Direktur Pusat Studi Agama dan Isu-Isu Kontemporer (PuSAIK) Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga, Suhadi Cholil, telah didapuk menjadi anggota komite perencana Konferensi Dialog Antarkota di Bangkok.

Konferensi yang berlangsung dari tanggal 28 hingga 30 Mei 2023 tersebut, didukung oleh Pusat Dialog Internasional KAICIID yang berbasis di Lisbon, Portugal, dan bekerja sama dengan Thailand’s Institute of Buddhist Management for Happiness and Peace di Bangkok.

Dalam Konferensi Dialogue Cities Southeast Asia, hadir banyak tokoh terkemuka, termasuk perwakilan dari UNDP dan UN Habitat. Para pemimpin dari National Human Rights Commissioner Thailand, Center for Peace and Conflict Studies Chulalangkon University, Faculty of Political Science Chulalongkorn University, dan KAICIID Deputy Secretary General juga berbagi pengetahuan dan pengalaman mereka tentang urgensi dialog antarkota.

Tujuan Dialog Antar-Kota

Menurut Suhadi, tujuan dari dialog antarkota di Bangkok ini adalah untuk mempromosikan pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana kota-kota di Asia Tenggara dapat menggunakan potensi dialog untuk mencapai harmoni dan kerjasama di tingkat lokal, serta menjembatani perbedaan budaya, etnis, dan agama. Dia juga menekankan pentingnya perluasan peran dialog ini dalam konteks regional, terutama karena Indonesia memimpin ASEAN pada tahun 2023 ini.

Rev. Mike Waltner, Manajer Program Senior untuk Program Wilayah Asia KAICIID, menyatakan bahwa Konferensi Dialogue Cities Southeast Asia merupakan platform penting untuk meningkatkan pemahaman tentang bagaimana kota-kota dapat berfungsi sebagai inkubator dan laboratorium dalam mempengaruhi jutaan orang dalam hal komunitas antaragama dan antarbudaya di wilayah ASEAN. Dia menjelaskan bahwa setiap kota memiliki struktur dan metode unik dalam mempromosikan harmoni, saling pengertian, dan kerjasama. Tujuan mereka adalah memfasilitasi dialog regional mengenai pendekatan yang paling efektif dalam berbagi pengetahuan dan praktik dialog.

Partisipan dan Kolaborasi

Dalam konferensi ini, sekitar 60 praktisi dialog, ahli kajian interdisipliner, pengambil kebijakan, pemimpin dari komunitas agama, serta tokoh-tokoh pemuda dan perempuan dari lima kota di Asia Tenggara, yaitu Yogyakarta (Indonesia), Kuala Lumpur (Malaysia), Davao (Filipina), Singapura, dan Bangkok (Thailand), berkumpul untuk berdiskusi. Selain PuSAIK Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga, belasan akademisi dan praktisi dari Yogyakarta juga berpartisipasi dalam konferensi tersebut.

Beberapa nama yang hadir antara lain Iqbal Ahnaf dari Center for Religious and Cross-cultural Studies UGM, Wiwin Siti Aminah Rohmawati dari UNU Yogyakarta, Endah Setyowati dari Pusat Studi dan Pengembangan Perdamaian UKDW, dan Dicky Sofjan dari Indonesian Consortium for Religious Studies/ ICRS-Yogyakarta. Dari kalangan praktisi dialog, ada Nur Solikhin dari Gusdurian Yogyakarta, Ahmad ShalahuddiMansur dari Young Interfaith Peacemaker Community/ YIPC, Pdt. Kristi dari Srikandi Lintas Iman/ SRILI, dan Yulianti dari Vihara Budha Karangdjati. Partisipasi mereka melibatkan unsur perempuan dan pemuda.

Tidak hanya itu, empat perwakilan pemerintah juga turut hadir dalam konferensi ini. Mereka adalah Vano Aprilio dari Biro Mental Spiritual Provinsi Setda Yogyakarta, Nur Ahmad Ghojali dari Kementerian Agama Provinsi Yogyakarta, Gregorius Sri Nurhartanto dari Forum Kerukunan Umat Beragama/ FKUB Yogyakarta, serta I Gede Suwardana dari Penyuluh Agama Hindu di Kementerian Agama Bantul.

Dalam konferensi ini, peserta dibagi menjadi empat kelompok kerja yang memfokuskan diskusi pada tema-tema dialog, seperti peran dialog dalam kebijakan publik, perempuan dan dialog antaragama, riset untuk dialog, serta peran pemuda dalam dialog.

Setelah berpartisipasi aktif dalam konferensi di Bangkok, para peserta dari Yogyakarta berencana untuk menjalin kerjasama dengan lima kota lain di Asia Tenggara yang juga merupakan bagian dari konferensi ini.

Selama kegiatan ini berlangsung, perwakilan dari PuSAIK juga mempromosikan kepada delegasi dari negara-negara lain mengenai program doktoral Studi Lintas Iman yang tersedia di Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga. Program doktoral ini menjadi salah satu indikator keterbukaan kampus UIN Sunan Kalijaga, karena telah meluluskan banyak doktor tidak hanya dari kalangan Muslim, tetapi juga dari akademisi dan pemimpin non-Muslim.

Konferensi Dialog Antarkota di Bangkok ini diharapkan dapat menghasilkan kerjasama regional antara para pemangku kebijakan kota serta mendokumentasikan cara-cara inovatif dalam mempromosikan praktik-dialog-dialog antaragama dan antarbudaya. Konferensi ini juga diharapkan menjadi tonggak dalam dialog global yang groundbreaking, mengingat negara-negara di ASEAN memiliki keragaman agama terbesar dan mengalami urbanisasi yang cepat di dunia.