Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Menyelanggarakan Halalbihalal Bersama Civitas Academica

Jum'at, 13 Mei 2022, Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta mengadakan acara halalbihalal untuk memperingati hari raya idul fitri sekaligus ajang silaturahim civitas academica Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga. Bertempat di aula lantai 1 gedung Pascasarjana UIN Suka dimulai pukul 13.00 WIB hingga 15.00 WIB. Tema halalbihalal kali ini adalah ‘Sinergi mengukir prestasi, bersatu untuk maju, bersama kita bahagia’.

Acara ini diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Quran kemudian dilanjut dengan menyanyikan lagu Indonesia raya yang diikuti oleh seluruh peserta acara. Direktur Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga membuka acara sekaligus memberikan sambutan. Prof. Mustaqim dalam sambutanya menyampaikan bahwa acara ini salah satu tujuanya adalah dalam rangka pembinaan ASN. Sambutan berlanjut kepada Wakil Rektor III Dr. Abdur Rozaqi, M.Si mewakili Rektor UIN Suka Prof. Al-Makin yang tidak bisa menghadiri acara. Beberapa guyonan dan gelak tawa dilontarkan para pengisi acara untuk menghangatkan suasana sekaligus sebagai momen keakraban.

Setelah sesi sambutan selesai acara berlanjut dengan testimoni yang disampaikan oleh salah satu mahasiswa doktoral Pascasarjana UIN Suka Romo Yanuar Serang dari Atambua Nusa Tenggara Timur (NTT). Dalam testimoninya ia merasa keterbukaan dan saling memahami ditemukan dalam atmosfer akadmik Pascasarjana UIN Suka. Ia juga merasa nyaman belajar di Pascasarjana UIN Suka. Walaupun beragama Katolik ia merasa tidak menjadi halangan untuk belajar mengenai keislaman.

Pada kesempatan kali ini Prof. Dr. H. Khoiruddin, M.A. memberikan tausyiah kepada seluruh civitas academica yang hadir di acara halalbihalal ini. Dalam tausiahnya prof. Khoiruddin menyampaikan bahwa kita telah melewati bulan Ramadan dan telah merayakan kemenangan di bulan Syawal ini. Seperti yang diketahui bahwa Ramadan pada sepuluh hari pertama adalah rahmah (kasih sayang), sepuluh hari kedua merupakan maghfirah (ampunan), dan sepuluh hari yang ketiga adalah itqun minan nar (terbebas dari api neraka). Kemudian lanjutnya, setelah Ramadan telah usai apakah di usia sekarang ini kita telah berada di tingkatan itqun minan nar?.

Prof. Khoiruddin menanyakan kepada para dosen apakah kebiasaan mengajar dan membimbing mahasiswa sudah benar? Jangan jangan masih kontekstualnya?. Maksud dari kontekstualnya adalah kita dihabituasi oleh HAM, Demokrasi, dll. Sehingga mahasiswa membiasakan diriuntukberperilaku sesuai nilaidantelah menjadi karakter dirinya, karena telah dinternalisasidandipersonifikasi melalui proses intervensi. Hal semacam ini memang yang terbaik atau karena dikondisikan saja? Ujarnya. Imbasnya akan terbiasa sehingga bentuk proposal hanya begitu begitu saja, lanjutnya.

Prof. Khoiruddin menegaskan bahwa hingga sekarang kita masih terjajah. Jika dulu dijajah secara fisik, bentuk penjajahan sekarang telah berubah seperti penjajahan ekonomi dan intelektual. Sehingga terkadang sudah merasa hebat karena habituasi. Maka dari itu Perlu adanya perenungan terhadap diri masing masing, apakah yang telah kita lakukan benar atau hanya tafsir jalan lain yang dipaksakan orang kepada kita?. Dalam penutup tausiahnya prof. Khoiruddin menyampaikan di bulan Syawal ini kita harus saling memaafkan satu sama lain.

Acara ditutup dengan pembacaan doa yang dipimpin oleh Dr. Ja'far Assagaf, M.A. setelah doa usai seluruh peserta acara saling musafahah dan dilanjut dengan foto bersama.